Notification

×

Iklan

Iklan

Wihaji Dorong Percepatan Penanganan Stunting Lewat Bantuan Genting untuk Keluarga Rentan di Manado

Minggu, 19 Oktober 2025 | 16.52 WIB Last Updated 2025-10-19T09:52:56Z


Manado – INFO  BS  :  Dalam upaya mempercepat penanganan stunting di Indonesia, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Wihaji, memberikan bantuan berupa genting kepada keluarga berisiko stunting di Kota Manado, Sulawesi Utara. Bantuan ini menjadi bagian dari program pemerintah yang menitikberatkan pada perbaikan lingkungan dan hunian layak bagi masyarakat miskin.


Wihaji mengatakan, penanganan stunting tidak hanya berkutat pada aspek gizi semata, tetapi juga harus menyentuh faktor lingkungan, sanitasi, dan kondisi rumah tinggal. “Rumah yang layak huni adalah bagian dari upaya menciptakan generasi sehat. Kalau atap bocor dan lingkungan tidak bersih, anak-anak kita rentan terkena penyakit dan tumbuh tidak optimal,” ujar Wihaji dalam sambutannya, dikutip dari news.detik.com, Sabtu (19/10/2025).


Menurutnya, bantuan genting ini adalah bentuk perhatian nyata pemerintah terhadap keluarga berisiko stunting, khususnya di wilayah yang rawan terhadap kemiskinan dan keterbatasan fasilitas dasar. Ia menegaskan bahwa pemberian bantuan seperti ini akan terus dilakukan secara bertahap di berbagai daerah.


Selain memberikan bantuan, Menteri Wihaji juga berdialog langsung dengan para ibu dan kader posyandu. Ia menekankan pentingnya peran ibu dalam memberikan asupan gizi seimbang kepada anak-anak sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun. “Kita ingin tidak ada lagi anak-anak Indonesia yang terhambat tumbuh kembangnya hanya karena kurang gizi atau lingkungan yang tidak sehat,” tambahnya.


Pemerintah daerah menyambut baik kunjungan dan bantuan tersebut. Wali Kota Manado menyampaikan apresiasi atas kepedulian pemerintah pusat terhadap persoalan stunting yang masih menjadi perhatian serius di wilayahnya. “Bantuan genting ini sangat membantu masyarakat kami, terutama bagi keluarga kurang mampu yang selama ini rumahnya bocor atau tidak layak huni,” ujarnya.


Wihaji juga meminta pemerintah daerah agar terus berkolaborasi dengan kementerian dan lembaga terkait, memperkuat data keluarga berisiko stunting, serta memastikan setiap bantuan tepat sasaran. Ia menambahkan bahwa keberhasilan menurunkan angka stunting membutuhkan kerja bersama lintas sektor, bukan hanya tanggung jawab dinas kesehatan semata.


Kunjungan Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN ini sekaligus menjadi momentum untuk memperkuat komitmen pemerintah dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045 dengan generasi yang sehat dan produktif. “Kita tidak boleh membiarkan anak-anak kita tumbuh dalam kondisi yang serba kekurangan. Setiap bantuan kecil yang diberikan hari ini akan berdampak besar bagi masa depan mereka,” tutup Wihaji.


Dengan gerakan bersama antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, diharapkan angka stunting di Manado dan seluruh Indonesia dapat terus ditekan, sejalan dengan target nasional menurunkan prevalensi stunting di bawah 14 persen pada tahun 2025.()

×
Berita Terbaru Update