Ketua Umum Golkar Beri Sinyal Reshuffle Kepengurusan DPP Dinamika Internal Kian Menguat .
Jakarta - INFO
BS :
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia memberi sinyal akan adanya
perombakan dalam jajaran Dewan Pimpinan Pusat partai dalam waktu dekat
Hal ini disampaikannya pada
saat pidato pada acara halalbihalal Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar,
Jakarta , Rabu (16/4/2025)
Bahlil Lahadalia,
menyebut tujuannya melakukan reshuffle kepengurusan partai adalah untuk
mengganti kader-kader yang menurutnya tidak menjalankan tugasnya dengan baik.
“Pak Maman (Maman
Abdurachman) jangan ketawa-ketawa Pak Maman. Pak maman saya sudah dapat
memahami aspirasinya, sebentar lagi ada reshuffle nanti,” kata Bahlil dikutip dari
Kompas .
Bahlil mengaku tidak
akan ragu menggeser pengurus Partai Golkar yang tidak cocok dengan jabatannya
sekarang.
“Ada pengurus yang
mungkin tidak cocok dengan tugasnya, ya kita change lah, enggak apa-apa. Ini
kan Partai Golkar ini adalah aset negara dan milik kita semua, bagi seluruh
rakyat Indonesia yang mencintai Partai Golkar ini,” ucap dia.
Bahlil menambahkan,
dinamika yang terjadi di internal partai merupakan hal yang biasa. Ia bilang,
dinamika tersebut dapat dikompromikan dengan baik antar sesama kader.
“ Sebenarnya dinamika
itu penting karena itu adalah roh Partai Golkar. Kalau tanpa dinamika di Partai
Golkar ini, itu sama dengan orang shalat. Apa kata imam, makmuman semua ikut,”
kata Bahlil.
Dalam acara tersebut,
Bahlil juga menyindir Misbakhun yang disebut memilih mengikuti acara lari
ketimbang halalbihalal dengan Partai Golkar.
Bahlil menyatakan,
Partai Golkar membutuhkan sosok pemikir ekonomi yang mudah untuk diajak
diskusi, bukan seorang pelari. “Yang Golkar membutuhkan pemikir ekonomi yang
setiap saat harus ada di Jakarta untuk dimintai pendapatnya gitu. Tapi kalau
masih ingin berlari, tanyakan, mana prioritas? Lari atau penugasan di komisi?”
ujar dia.
Bahlil pun berpesan
kepada kader Partai Golkar agar tidak memandang jabatan sebagai warisan yang
dapat diperoleh secara otomatis. “Jangan kita artikan jabatan itu adalah barang
yang datang dari sononya, seperti, mohon maaf ya, mohon maaf, mohon maaf sekali
lagi. Ini bukan barang warisan jabatan ini. Ini fair saja,” kata Bahlil. {}
