Golkar Tapsel Resmi Umumkan Dukungan Terhadap H. Musa Rajekshah Jadi Ketua DPD Golkar Sumut 2025-2030.
Tapsel - INFO BS : Musa Rajekshah dinilai layak untuk memimpin partai Golkar Sumut dua periode,penilaian ini disampaikan Ketua DPD Partai Golkar Tapanuli Selatan, H. Rahmat Nasution, S.Sos. dalam kegiatan konsolidasi internal partai yang digelar pada Selasa, 15 April 2025 di Kantor DPD Golkar Tapanuli Selatan.
Rahmat Nasution menyampaikan bahwa DPD Golkar Tapsel tak mau hanya jadi pengikut arus. Menurutnya, ketika mayoritas DPD tingkat II se-Sumut telah menunjukkan arah dukungan kepada Ijeck, maka Golkar Tapsel harus tampil sebagai motor utama, bukan sekadar pelengkap.
“Saat ini, sekitar 90 persen DPD tingkat II di Sumut mendukung Pak Ijeck. Kalau begitu, di Tapsel kita harus lebih berani dan tegas,” tegas politisi senior di Tabagsel ini dikutip dari hariantabagsel.com .
Ditambahkan kader senior Golkar di Tapsel ini yang kembali merebut Kursi Ketua DPRD Kabupaten Tapsel pada pemilu tahun ini setelah sempat di kudeta Gerindra pada pemilu tahun lalu, DPD Golkar Tapsel sepakat Ijeck layak dua periode memimpin Golkar Sumut.
Dalam suasana penuh semangat, H. Rahmat Nasution memimpin langsung pembacaan pernyataan dukungan resmi yang berbunyi:
“Keluarga besar DPD Partai Golkar Tapanuli Selatan berada di Garda Terdepan untuk mendukung Bapak H. Musa Rajekshah kembali menjadi Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Sumatera Utara untuk kedua kalinya, periode 2025–2030,” begitu isi pernyataan selesai dibacakan kemudian disambut dengan teriakan “Tapsel Maju, Golkar Menang!” sebagai bentuk loyalitas dan kesatuan barisan dari seluruh kader.
Dukungan dari Tapsel memiliki nilai strategis karena menjadi barometer politik wilayah Selatan Sumatera Utara. Keputusan Rahmat Nasution untuk bergerak lebih awal menunjukkan ketegasan sikap dan kepemimpinan yang kuat di tubuh Golkar Tapsel.
Musa Rajekshah sendiri dikenal sebagai tokoh muda progresif yang sukses memimpin Golkar Sumut dengan program-program nyata dan pendekatan yang menyentuh seluruh lapisan kader.
Langkah politik yang diambil Rahmat Nasution bersama jajaran DPD Golkar Tapsel menjadi bukti nyata bahwa konsolidasi bukan sekadar formalitas. Ini adalah wujud keseriusan dalam membangun kekuatan politik yang solid dan terarah.
Dengan dukungan terbuka kepada Musa Rajekshah, Golkar Tapsel tak hanya menunjukkan loyalitas, tapi juga menyampaikan pesan kuat bahwa regenerasi kepemimpinan yang berkelanjutan adalah kunci kemenangan Golkar di masa depan.
Poin tambahannya adalah Ijeck yang memimpin Golkar Sumut sejak tahun 2020 lalu, juga pernah menjadi Wakil Gubernur Sumut.
Dan hal yang paling menentukan adalah, Ijeck bersama Sekretaris Datuk Ilhamsyah dan jajaran pengurus lainnya berhasil menaikkan perolehan kursi secara signifikan di seluruh tingkatan pada pemilihan umum lalu.
Di bawah kepemimpinan Ijeck, Golkar sukses menjadi partai yang kuat dan dicintai rakyat. Secara rinci, disebutkan bahwa perolehan kursi Golkar mengalami peningkatan, mulai dari tingkat kabupaten hingga ke pusat.
“Dari 108 kursi menjadi 184, lalu naik lagi menjadi 208 untuk DPRD kabupaten/kota. Di tingkat provinsi juga naik dari 15 menjadi 22 kursi. Bahkan di DPR RI, capaian kita meningkat hingga dari empat menjadi 8 kursi,” ungkapnya.
Ijeck, katanya, memiliki gaya kepemimpinan yang terbuka dan demokratis. Dia dinilai mampu menjaga keharmonisan internal partai tanpa memunculkan konflik.
“Beliau orang yang terbuka, mau menerima masukan dari siapa pun, dan tidak membeda-bedakan kader. Tidak ada kesan eksklusif dalam mengambil keputusan. Semua merasa dihargai,” jelasnya.
Selain itu, Ijeck yang kini anggota DPR RI dari Fraksi Golkar juga aktif di berbagai kegiatan, termasuk Ketua Yayasan Haji Anif (YHA) yang telah meresmikan beberapa masjid, di antaranya Masjid di Ponpes KH Ahmad Dahlan di Sipirok, Masjid Al Musannif di Labuhanbatu Utara dan Deli Serdang serta daerah lainnya.
Dia melihat bagaimana figur Ketua Ijeck menunjukkan kualitas kepemimpinan yang kuat dan mampu mengayomi seluruh kader dan membangun komunikasi yang baik dan menciptakan keseimbangan dalam partai.
Tidak hanya itu, ia juga menilai tidak adanya konflik internal selama masa kepemimpinan ini menjadi bukti kematangan dan kebijaksanaan sang ketua.
“Selama beliau memimpin, tidak ada konflik yang berarti. Kalau pun ada dinamika, semuanya ditangani dengan bijak dan tidak memihak. Itulah yang membuat saya yakin, beliau patut diberi kesempatan dua periode ,” tambahnya (*)
